Kamis, 26 September 2019

IHSG Loyo Lagi ke 6.211 Jelang Akhir Pekan

Foto: Rachman HaryantoEquityworld Futures - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka di zona merah pagi ini. IHSG turun 16 poin (0,26%) ke 6.211 jelang akhir pekan.

Sementara nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah pagi ini berada di level 14.178. Nilai tukar rupiah pagi ini melemah.

Pada pra perdagangan Jumat (27/9/2019), IHSG turun 16 poin (0,26%) ke level 6.213. Indeks LQ45 turun 4,7 poin (0,49%) ke 974,352.

Membuka perdagangan, IHSG turun 16 poin (0,26%) ke 6.211. Indeks LQ45 turun 5,9 poin (0,61%) ke 973.

Pada pukul 09.05 JATS, IHSG masih melemah 25 poin (0,41%) ke 6.204. Indeks LQ45 loyo 6,7 poin (0,69%) ke 972.

Pada perdagangan semalam (26/9) bursa saham Wall Street kompak ditutup dalam zona merah, di mana Dow Jones melemah 0,30%, S&P 500 negatif 0,24% dan Nasdaq turun 0,58%.

Penurunan tersebut seiring dengan rilisnya laporan rahasia dari Whistleblower terkait langkah pemakzulan terhadap presiden AS Donald Trump, laporan tersebut menuduh bahwa Trump tidak hanya menyalah gunakan kantornya untuk meminta campur tangan asing pada pemilu 2020 di AS tetapi juga Gedung Putih mencoba menyimpan bukti tentang prilaku tersebut.

Sementara itu dari sisi ekonomi, rilisnya data GDP Growth Rate kuartal II 2019 AS yang tercatat mengalami perlambatan pertumbuhan atau sebesar 2% dibandingkan kuartal sebelumnya yang tumbuh sebesar 3,1% menjadi salah satu sentimen negatif bagi indeks.

Bursa Asia pagi ini mayoritas berada di zona merah, berikut pergerakannya:

    Indeks Nikkei 225 melemah 298 poin ke 21.750
    Indeks Hang Seng berkurang 165 poin ke 25.876
    Indeks Komposit Shanghai melemah 4,2 poin ke 2.924
    Indeks Strait Times berkurang 9,4 poin ke 3.116

Sumber : detik.com

PT. Equityworld Medan
EWF Medan

Lowongan Kerja Terbaru 2019
Loker EWF Medan

Senin, 10 Oktober 2016

PT EQUITY WORLD | XL Luncurkan Games Reality Karya Mahasiswa Yogyakarta



EquityWorld - Sebagai salah satu perusahaan yang tidak bisa lepas dari perkembangan tehnologi, PT XL Axiata, meluncurkan sebuah aplikasi augmented reality dan games interaktif  “Aristotell“ (Augmented Reality for History Telling. Sebuah aplikasi yang menggabungkan teknologi, pendidikan, dan nilai sejarah di dalamnya,

memadukan dunia nyata dengan dunia virtual.


Manager Management Service XL Central Region Indra Ardiyanto mengatakan Aristotell merupakan inovasi para peserta XL Future Leaders

Batch 3 Yogyakarta  dalam menjawab tantangan Social Innovation Program (SIP). Proyek yang dirancang harus merupakan solusi atas persoalan

masyarakat di sekitarnya. 


“Dalam proyek ini, Ilmu dan keahlian yang sudah mereka dapatkan di program XL Future Leaders harus bisa diterapkan secara nyata untuk mengabdi pada masyarakat,”ungkapnya.



XL Future Leaders Batch 3 Yogyakarta bekerjasama dengan museum Benteng Vredeburg, Universitas Gadjah Mada, dan komunitas Night at the Museum. Berbagai proyek sosial dengan memanfaatkan teknologi digital diusung oleh para mahasiswa XL Future Leaders (XLFL). Melalui ajang XL Social Innovation Project 2016 yang telah diluncurkan pada Mei 2016 lalu, saat ini sebagian proyek usulan mereka telah mulai dikerjakan dan bahkan sudah ada yang selesai hingga tahap prototype. 



Ragam proyek mereka sangat beragam menyasar berbagai sektor, mulai aplikasi untuk membantu memahami motif batik serta filosofi di balik motif tersebut termasuk membantu pemasaran Batik di Yogya, solusi digital untuk pengaturan peminjaman buku perpustakaan, edukasi pencegahan pelecehan seksual pada anak, hingga penciptaan Gear Virtual & Augmented Reality untuk belajar sejarah di museum.



Menurut Indra, proyek yang diusung  harus merupakan solusi atas persoalan masyarakat di sekitarnya. Ajang ini memang untuk mengasah kepekaan para peserta XL Future Leaders  atas problema yang ada dan sekaligus mencari jalan keluarnya. Kegiatan ini, lanjutnya, menjadi

salah satu program dari XL untuk meningkatkan sumbangsih mereka terhadap bangsa.


“Banyak aplikasi yang dihasilkan, sehingga ke depan bisa dimanfaatkan oleh berbagai lapisan masyarakat termasuk pemerintah,”ujarnya.



Program XL Future Leaders merupakan program Corporate Social Responsibility ( CSR ) PT XL Axiata, Tbk yang tahun ini menginjak tahun ke-5. Program ini memfokuskan pada 3 area kompetensi yang diperoleh dari pelatigan secara intensif selama dua tahun secara online maupun tatap muka. 



Indra menyebutkan, komunikasi efektif di antaranya mencakup penguasaan Bahasa Inggris dan menyusun presentasi, kemahiran berdebat yang baik, dan berpikir secara terbuka. Selain itu, karya mereka harus inovatif dan jiwa kewirausahaan, antara lain mencakup berpikir kreatif dan mampu memecahkan masalah, berpikir global dengan sudut pandang lokal dan global, mengidentifikasi peluang dan menyusun rencana untuk meraih sukses, serta mengembangkan sikap yang berfokus ke masa depan, didasari pertimbangan sejarah dan budaya bangsa. 



“Peserta harus mampu mengelola perubahan, meliputi memotivasi dan menilai kemampuan diri sendiri, memimpin dan mengelola tim identifikasi  peluang dan perencanaan masa depan, tanggung jawab sosial dan empati terhadap lingkungan,”paparnya.


Sumber : Liputan6.com

Selasa, 27 September 2016

PT EQUITY WORLD | Saham Sektor Teknologi Dorong Penguatan Wall Street


Equity world - Wall Street menguat pada penutupan perdagangan Selasa (Rabu pagi waktu Jakarta). Saham-saham di sektor teknologi termasuk Amazon memimpin penguatan Wall Street.

Mengutip Reuters, Rabu (28/9/2016), Dow Jones Industrial Average naik 0,74 persen dan berakhir pada level 18.228,3. S&P 500 naik 0,64 persen menjadi 2.159,93. Nasdaq Composite melonjak 0,92 persen menjadi 5.305,71.

Sektor teknologi dalam indeks S&P 500 mampu menguat 1,15 persen yang didukung oleh kenaikan saham Microsoft yang menguat 1,85 persen dan saham Facebook yang naik 1,08 persen. Tak berbeda jauh, saham Amazon juga melonjak 2,12 persen.

Selain itu, kemenangan sementara kandidat calon presiden Amerika Serikat (AS) Hillary Clonton dalam debat calon presiden pertama pada Senin kemarin juga memberikan dukungan kepada penguatan Wall Street.

Dalam rencana, calon presiden AS akan melangsungkan debat sebanyak tiga kali. Pada debat pertama kemarin, beberapa jajak pendapat menempatkan Hillary di atas Donald Trump. Dalam debat berikutnya, Trump berjanji akan membalas kekalahan di debat pertama kemarin.

Proses pemilihan umum di AS sendiri akan berlangsung pada November nanti. Dengan sisa 6 minggu menuju hari pemilihan, beberapa sektor saham di Wall Street Bakal bergejolak.

"Beberapa investor melihat, belum tahu apakah hal tersebut benar atau salah, perekonomian termasuk pasar modal bawah Hillary Clinton bakal lebih aman atau akan mengurangi ketidakpastian," jelas analis Commonwealth Financial, Waltham, Massachusetts, AS, Brad McMillan.

"Saham-saham di sektor konsumsi sepertinya agak sedikit sulit untuk bergerak positif dalam satu hingga dua bulan ini," jelas analis Alpine Funds, New York, AS, Mark Spellman. Oleh karena itu kemungkinan besar saham konsumsi akan membebani gerak Wall Street.

Sumber : Liputan6.com

EQUITY WORLD FUTURES